
Jika istrimu makin sering bercermin sembari menghela napas panjang, meraba kerut-kerut garis penuaan di parasnya, memandangi otot-otot tubuhnya yang tak lagi kenyal seperti saat dia dara belia, merenungi tahun-tahun keemasan yang pernah dijalaninya sebagai <a href="/topik/wanita/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">wanita</a>.
Sebagai kekasihmu, sebagai ibu dari anak-anakmu, sebagai ratu yang pernah berdaulat atas nafsu dan kelelakianmu, maka jangan sekali-kali kau berpaling dan berlagak tidak tahu.
Dekati dia, temani dia dalam kerisauan hatinya, yakinkan dia kau tetap setia dan sayang, menjaga dia, bersama menyambut datangnya usia rembang petang.
Dia tua karenamu, dia ikhlaskan visi misi dan ambisi hidupnya demi cintanya padamu. Pada momen-momen seperti itulah kau diuji untuk membuktikan segala bujuk rayu dan janji-janji yang kau lisankan dulu.
Renungan buat sesama lelaki ~ Arif Subiyanto